Inkompatibilitasdapat dibedakan menjadi dua yaitu inkompatibilitas ABO dan inkompatibilitas Rhesus. Inkompatibilitas ABO adalah kondisi medis dimana golongan darah antara ibu dan bayi berbeda sewaktu masa kehamilan. Terdapat 4 jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah ditentukan melalui
Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan. Berikut beberapa faktor kemungkinan tentang golongan Rh Anda Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda juga memiliki Rh+, Anda akan mendapat Rh+ Jika ayah Anda memiliki Rh+ dan ibu Anda memiliki Rh-, Anda akan mendapat dua kemungkinan. Bisa jadi Anda, seperti ayah Anda, memiliki Rh+, atau Anda, seperti ibu Anda, memiliki Rh- Jika ayah Anda memiliki Rh- dan ibu Anda juga memiliki Rh-, Anda akan mendapat Rh- Golongan darah apa pun dengan Rh positif bisa menerima transfusi darah dari tipe darah yang sama dengan Rh positif atau negatif. Sementara itu, mereka yang bergolongan darah Rhesus negatif hanya bisa mendapatkan donor darah dari tipe darah yang sama atau golongan darah O-. Golongan darah O– dapat menjadi donor bagi semua golongan darah. Itu sebabnya golongan darah ini disebut dengan donor universal. Tipe darah O- juga merupakan tipe darah universal yang dibutuhkan untuk transfusi darurat dan untuk bayi yang kekurangan kekebalan tubuh. Apa jenis Rhesus yang umum pada masyarakat Indonesia? Dikutip dari Cleveland Clinic, hanya sebagian kecil dari seluruh penduduk di dunia sekitar 15% yang memiliki Rh-. Sementara itu, 85% lainnya memiliki golongan darah dengan Rhesus positif. Situs Red Cross Blood menyebutkan bahwa hanya ada 0,2-1% pemilik golongan darah Rhesus negatif yang ada di Asia. Ini artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya didominasi dengan golongan darah Rhesus positif. Kapan tes darah untuk faktor Rh diperlukan? Faktor Rhesus Rh dapat diketahui dengan melakukan cek golongan darah. Sebenarnya, faktor Rh tidak berimbas langsung pada kesehatan. Namun, sangat penting untuk mengetahui rhesus Anda jika sedang hamil. Jika Anda tidak mengetahui faktor Rh Anda, mungkin Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ini sebelum hamil tes prenatal. Terlebih jika memang Anda sedang merencanakan kehamilan. Seorang ibu dengan Rh negatif yang mengandung bayi rhesus positif berisiko mengalami gangguan kesehatan yang akan menimpa anak Anda, terutama pada kehamilan kedua dan seterusnya. Jika hasil tes darah Anda menunjukkan faktor Rh positif, tidak ada tindak lanjut yang perlu dilakukan. Lain halnya ketika hasil Rh menyatakan Anda tidak memilikinya, alias negatif. Hasil tes faktor Rh Dalam masa awal kandungan, masalah kehamilan dapat muncul jika Rhesus Anda negatif, sedangkan bayi yang ada dalam kandungan Anda positif. Kondisi ini disebut dengan inkompatibilitas rhesus. Biasanya, darah Anda tidak bercampur dengan darah bayi Anda selama kehamilan. Namun, sejumlah kecil darah bayi Anda dapat bersentuhan dengan darah Anda selama persalinan atau jika Anda mengalami perdarahan. Pertemuan darah Anda yang berbeda rhesus dengan anak di dalam kandungan juga dapat terjadi jika terjadi trauma perut selama kehamilan. Dalam kondisi inkompatibilitas rhesus, tubuh Anda mungkin akan memproduksi protein yang disebut dengan antibodi Rh setelah terpapar sel darah merah bayi yang berbeda Rhesus. Antibodi tersebut mungkin tidak menjadi masalah selama kehamilan pertama. Namun, kondisi ini bisa saja berdampak buruk pada kehamilan selanjutnya. Jika bayi Anda berikutnya kembali Rh positif, antibodi ini dapat melewati plasenta dan merusak sel darah merah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia yang mengancam jiwa, suatu kondisi di mana sel merah lebih cepat dihancurkan daripada digantikan oleh tubuh bayi. Jika Rh-, Anda mungkin perlu menjalani tes darah lagi, yaitu pemeriksaan antibodi, selama trimester pertama, selama minggu ke-28 kehamilan, dan saat melahirkan. Jika tubuh Anda belum mulai memproduksi antibodi Rh, kemungkinan Anda perlu suntikan produk darah yang disebut dengan Rh immunoglobulin. Sementara itu, jika bayi Anda lahir dengan Rh negatif, tidak perlu Anda tindak lanjut yang perlu dilakukan. Namun, jika bayi Anda lahir dengan Rh positif, Anda memerlukan suntikan lagi, segera setelah melahirkan. Jika tubuh Anda sudah memproduksi antibodi Rh, suntikan Rh immunoglobulin tidak akan membantu kondisi Anda. Dalam kasus ini, bayi Anda akan dipantau dengan ketat dan mungkin akan diberikan transfusi darah melalui tali pusat jika perlu.
Rhesus: Pengertian - Fungsi - Pembagian - Cara Mengecek - Dalam penggolongan sistem ABO, darah terbagi menjadi empat golongan, yaitu A, B, O, dan ABO. Sedang dalam penggolongan sistem rhesus, darah dibedakan menjadi rhesus negatif dan positif.
A. Pendahuluan Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat kemudian disebut antigen yang terkandung di dalam sel darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan Rhesus faktor Rh. Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B dan satu macam tanpa reaksi tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O. Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi. Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. Rhesus Faktor Rh atau Rhesus juga biasa disebut Rhesus Faktor pertama sekali ditemukan pada tahun 1940 oleh Landsteiner dan Weiner. Dinamakan rhesus karena dalam riset digunakan darah kera rhesus Macaca mulatta, salah satu spesies kera yang paling banyak dijumpai di India dan Cina. Pada sistem ABO, yang menentukan golongan darah adalah antigen A dan B, sedangkan pada Rh faktor, golongan darah ditentukan adalah antigen Rh dikenal juga sebagai antigen D. Jika hasil tes darah di laboratorium seseorang dinyatakan tidak memiliki antigen Rh, maka ia memiliki darah dengan Rh negatif Rh, sebaliknya bila ditemukan antigen Rh pada pemeriksaan, maka ia memiliki darah dengan Rh positif Rh+ Penting Untuk Transfusi Fairus Chalid, 2008. B. Pemeriksaan Golongan Darah Pemeriksaan Cell Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang terdapat di sel darah merah. Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test dengan Menggunakan Darah Kapiler Tujuan Sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui golongan darah pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Lancet Pengaduk Darah Kapiler Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Menyiapkan reagen disuhu kamarMeneteskan 1 tetes ±50 µ anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memijit-mijit ujung jari manis/tengah donor dan kemudian melakukan desinfeksi dengan alkohol 70% Menusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari donor dengan kapas kering Meneteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Slide Test dengan Menggunakan Suspensi Sel 10% Tujuan Untuk konfirmasi ulang pemeriksaan golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Suspensi sel eritrosit 10% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Meneteskan 1 tetes ±50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada objek glass Memipet 50 µl suspensi sel 10% donor pada objek glass yang sudah diberi antisera Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Pembacaan hasil – Aglutinasi ada antigen pada sel darah merah donor – Tidak aglutinasi tidak ada antigen pada sel darah merah donor Contoh pembacaan hasil golongan darah metode slide test Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi golongan darah pasien sebelum dilakukan transfuse darah Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Suspensi sel eritrosit 5% donor Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau Serum anti-B biasanya berwarna kuning Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna Serum anti-D Rhesus biasanya tidak berwarna / bening Cara Kerja Memipet 50 µl anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-D pada masing-masing tabung Memipet 50 µl suspensi sel eritrosit 5% donor ke tabung yang telah berisi antisera dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B Golongan Darah B Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen B dan antibodi A Golongan Darah AB Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibodi Golongan Darah O Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B Pemeriksaan Serum Typing Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasakan antibodi yang terdapat di dalam serum Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan aglutinasi Metode Slide Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Object Glass Pengaduk Serum donor Suspensi sel A 10% Suspensi sel B 10% Suspensi sel O 10% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 10%, suspensi sel B 10%, dan suspensi sel O 10% pada objek glass Memipet 50 µl serum donor ke objek glass yang telah diberi suspensi sel Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera dan menggoyang-goyangkan Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Metode Tube Test Tujuan Untuk mengkonfirmasi ulang golongan darah pendonor sebelum ditransfusikan kepada pasien yang didasarkan pada antibodi pendonor Alat dan Bahan – Tabung reaksi dan rak Mikropipet Centrifuge Serum donor Suspensi sel A 5% Suspensi sel B 5% Suspensi sel O 5% Cara Kerja Memipet 50 µl suspensi sel A 5%, suspensi sel B 5%,dan suspensi sel O 5% pada masing-masing tabung Memipet 50 µl serum donor ke tabung yang telah berisi suspensi sel dan menghomogenkan Mencentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 60 detik Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing Golongan Darah A Aglutinasi pada sel B karena mempunyai antibody B Golongan darah B Aglutinasi pada sel A karena mempunyai antibody A Golongan darah AB Tidak terjadi karena tidak mempunyai antibody Golongan darah O Aglutinasi pada sel A dan sel B karena mempunyai antibody A dan B
Pemeriksaangolongan darah ABO dan Rhesus pada sampel donor. 4. Pemeriksaan uji silang serasi. 5. Pemberian komponen darah kepada pasien. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemeriksaan pra transfusi yang harus dikerjakan di laboratorium adalah pemeriksaan golongan darah sistem ABO dan Rhesus serta uji silang serasi.
Cek golongan darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui tipe golongan darah seseorang, termasuk rhesusnya. Penentuan golongan darah dilakukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi spesifik yang berada di dalam sel darah. Antigen merupakan molekul protein yang terdapat di permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi adalah protein yang ditemukan pada plasma darah. Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk mengelompokkan golongan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus. Golongan darah berdasarkan sistem ABO terbagi menjadi empat jenis, yaitu Golongan darah A, yang memiliki antigen A dan antibodi B Golongan darah B, yang memiliki antigen B dan antibodi A Golongan darah AB, yang memiliki antigen A dan B tetapi tidak memiliki antibodi A maupun B Golongan darah O, yang memiliki antibodi A atau B tetapi tidak memiliki antigen A maupun B Sementara itu, sistem rhesus Rh membagi darah menjadi dua golongan, yaitu Rh+ positif untuk darah yang memiliki antigen rhesus Rh- negatif untuk darah yang tidak memiliki antigen rhesus Meski idealnya transfusi darah dilakukan sesuai golongan darah pasien, dokter dapat memberikan darah O rhesus negatif pada kondisi gawat darurat atau apabila tidak ada persediaan golongan darah yang sesuai. Tujuan dan Indikasi Cek Golongan Darah Cek golongan darah dapat dilakukan pada beberapa kondisi berikut Sebelum mendonorkan darah atau menerima transfusi darah, untuk mencegah komplikasi berupa penghancuran sel darah hemolisis Sebelum operasi, agar transfusi darah bisa segera diberikan bila terjadi perdarahan Sebelum mendonorkan atau menerima organ donor pada prosedur transplantasi Perencanaan kehamilan atau saat wanita pertama kali hamil, untuk mencegah inkompatibilitas rhesus pada bayi yang dilahirkan Peringatan dan Larangan Cek Golongan Darah Secara umum, tidak ada larangan yang membuat seseorang tidak dapat menjalani cek golongan darah. Namun, pada orang yang takut jarum, mintalah kepada keluarga atau teman untuk menemani selama pengambilan sampel darah. Sebelum Cek Golongan Darah Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan dan pasien tidak perlu berpuasa sebelum cek golongan darah. Pasien dapat menjalani tes ini di laboratorium, klinik, atau rumah sakit terdekat. Prosedur Cek Golongan Darah Cek golongan darah dilakukan dengan mengambil sampel darah terlebih dahulu. Dokter atau petugas laboratorium akan mengikatkan tali elastis pada lengan pasien agar pembuluh darah lebih jelas terlihat. Selanjutnya, dokter akan membersihkan area kulit yang akan ditusuk jarum dengan kapas beralkohol. Setelah itu, dokter akan menusukkan jarum suntik ke pembuluh darah untuk mengambil sampel darah. Pada proses ini, pasien mungkin akan merasakan nyeri. Setelah sampel darah diambil, jarum suntik akan ditarik secara perlahan dan area suntikan ditutup menggunakan kapas dan plester untuk menghentikan darah yang keluar. Selain dari pembuluh darah vena di lengan, sampel darah juga bisa diambil melalui ujung jari tangan. Terdapat dua tahap yang akan dilakukan oleh dokter atau petugas laboratorium dalam prosedur cek golongan darah, yaitu Pencampuran darah dengan antibodi Pada tahap ini, darah pasien akan dicampur dengan antibodi A atau B. Sebagai contoh, apabila pasien memiliki golongan darah A dan diberikan antibodi A, darahnya akan hancur. Sama halnya jika pasien memiliki golongan darah AB, ketika diberi antibodi A maupun B darahnya juga akan hancur. Back typing Pada tahap ini, serum atau plasma darah pasien yang berisi antibodi akan dicampur dengan darah orang lain yang memiliki antigen A atau B. Jika pasien bergolongan darah B dalam plasma darah terdapat antibodi A, ketika darahnya akan hancur bila dicampur dengan darah golongan A memiliki antigen A. Begitu pula jika pasien memiliki golongan darah O dalam plasma terdapat antibodi A dan B, darahnya akan hancur bila dicampur dengan darah golongan A atau B. Pemeriksaan rhesus dilakukan dengan metode yang sama dengan sistem golongan ABO di tahap pertama. Darah akan dicampur dengan antibodi Rh anti-Rh. Jika pasien memiliki golongan darah Rh+, darah akan hancur ketika diberikan anti-Rh. Setelah Cek Golongan Darah Hasil pemeriksaan golongan darah umumnya dapat diterima dalam hitungan menit. Setelah itu, pasien dapat mendonorkan darahnya atau menerima transfusi darah yang sesuai dengan golongan darahnya. Pasien juga akan menerima kartu yang berisi tipe golongan darahnya agar disimpan dan dapat digunakan kembali bila diperlukan. Efek Samping dan Komplikasi Cek Golongan Darah Meski jarang terjadi, pasien dapat mengalami beberapa efek samping di bawah ini setelah cek golongan darah Pusing Pingsan Nyeri pada area yang disuntik Perdarahan ringan Perdarahan di bawah kulit hematoma Segera temui dokter jika efek samping di atas tidak mereda atau justru memburuk. Dengan begitu, dokter bisa segera memberikan penanganan.
Cekgolongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis penggolongan darah yang sering digunakan, yaitu sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh). Pemeriksaan golongan darah ini didasarkan kepada kombinasi kandungan antigen dan antibodi spesifik yang berada di dalam sel darah.
Golongan darah dibedakan ke dalam beberapa jenis. Pembedaan ini penting dilakukan agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh akibat perbedaan karakter masing-masing golongannya, terutama saat transfusi darah. Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui tes darah. Golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O. Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut. Berbagai Jenis dan Klasifikasi Golongan Darah Ada dua teknik yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus. Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan sistem ABO Golongan darah A Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B. Golongan darah B Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A. Golongan darah AB Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada darah. Golongan darah O Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya. Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang ada di permukaan sel darah merah. Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus positif dan rhesus negatif. Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak memiliki faktor Rh. Peran Golongan Darah dalam Transfusi Darah Pemilik golongan darah O sebelumnya dapat mendonorkan darah kepada orang dengan golongan darah A, B, AB, dan O, tetapi kini kondisi tersebut tidak dianjurkan. Hal ini karena golongan darah O tetap memiliki kemungkinan untuk menghasilkan reaksi transfusi darah, meskipun risiko tersebut tergolong kecil. Namun, tipe darah golongan O masih bisa digunakan sebagai transfusi darah untuk situasi darurat atau saat persediaan golongan darah dengan tipe yang sesuai tidak mencukupi. Berbeda dengan pemilik golongan darah O yang merupakan pendonor universal, orang dengan golongan darah AB merupakan penerima darah universal. Ini artinya orang dengan golongan darah AB bisa mendapatkan donor darah dari golongan darah A, B, AB, atau O. Hal ini dikarenakan pemilik golongan darah AB tidak memiliki antibodi A maupun B, sehingga tubuhnya tidak akan menghasilkan reaksi kekebalan tubuh ketika mendapatkan darah. Di sisi lain, orang yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darah kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Namun, pendonor dengan Rh positif hanya bisa mendonorkan darah kepada orang dengan status Rh positif. Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa memerhatikan tabel berisi kecocokan antara sel darah merah pendonor dan penerima donor darah di bawah ini Tabel Kecocokan Sel Darah Merah Pendonor dan Penerima Penerima Pendonor O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+ O− Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok O+ Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok A− Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok A+ Cocok Cocok Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok B− Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok B+ Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Cocok Tidak cocok Tidak cocok AB− Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok Tidak cocok AB+ Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Donor dan Transfusi Plasma Darah Transfusi darah bisa dilakukan untuk memberikan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau plasma darah. Transfusi plasma darah bisa dilakukan sebagai pengobatan penyakit tertentu, misalnya terapi plasma konvalesen untuk COVID-19. Berikut ini adalah tabel kecocokan plasma darah antara penerima dan pendonor Tabel Kecocokan Plasma Darah Penerima dan Pendonor Penerima Pendonor O A B AB O Cocok Cocok Cocok Cocok A Tidak cocok Cocok Tidak cocok Cocok B Tidak cocok Tidak cocok Cocok Cocok AB Tidak cocok Tidak cocok Tidak cocok Cocok Mengetahui jenis darah, baik dari pendonor maupun penerima donor darah, sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui rhesus darah bayi dalam kandungannya guna mencegah terjadinya inkompabilitas rhesus. Inkompabilitas rhesus adalah kondisi ketika rhesus ibu dan janin berbeda, sehingga tubuh ibu menghasilkan antibodi untuk menghancurkan darah janinnya. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan bayi. Pengaruh Golongan Darah Orang Tua terhadap Anak Sebelumnya telah disebutkan bahwa golongan darah anak diwarisi dari gen kedua orang tua. Namun, perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan ayah atau ibunya. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang bisa menghasilkan jenis golongan darah berbeda. Berikut ini adalah golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak sesuai perpaduan jenis golongan darah Bila orang tua memiliki golongan darah O dan O, anak bisa memiliki golongan darah O. Bila orang tua memiliki golongan darah O dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A. Bila orang tua memiliki golongan darah O dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah A dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A. Bila orang tua memiliki golongan darah A dan B, anak bisa memiliki golongan darah O, A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah B dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan O, anak bisa memiliki golongan darah A atau B. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan A, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan B, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan AB, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB. Mengetahui jenis golongan darah dapat bermanfaat bagi Anda maupun orang lain yang membutuhkan transfusi darah, serta bagi ibu hamil untuk mengantisipasi gangguan pada janin. Jika Anda ingin mengetahui jenis golongan darah Anda, berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan golongan darah.
Cekgolongan darah adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui jenis darah apa yang anda miliki. Terdapat dua jenis penggolongan darah, yaitu sistem abo dan sistem rhesus (rh). Golongan darah anda ditentukan oleh gen yang diturunkan dari orang tua. Anda bisa melakukan cek golongan darah di rumah sakit, klinik, ataupun puskesmas.
Halodoc, Jakarta - Golongan darah lebih dari sekadar tanda pada tubuh. Ini adalah hadiah yang sangat berharga bagi orang-orang yang membutuhkan transfusi darah. Mereka mampu menyelamatkan jiwa dan kunci untuk memahami kesehatan dengan lebih baik. Semua darah terdiri dari plasma, sel darah merah, dan platelet, tetapi gen yang diturunkan dari orang tua akan menentukan antigen penanda protein yang dimiliki. Golongan darah diklasifikasikan sebagai A, B, AB atau O, tergantung antigennya. Faktor rhesus juga membedakan tiap golongan darah lagi. Ia menjadi penanda apakah golongan darah yang kamu miliki positif atau negatif. Misalnya, jika darah kamu dalam kelompok A, kamu bisa tipe A-positif atau tipe A-negatif, tergantung pada apakah darah memiliki faktor Rh. Biasanya informasi ini dibutuhkan saat transfusi darah atau pemeriksaan kehamilan. Baca juga Ini yang Perlu Diketahui tentang Golongan Darah dan Rhesus Pentingnya Mengetahui Golongan Darah Hingga ke Rhesusnya untuk Kehamilan Sehat Mengetahui informasi golongan darah sendiri bahkan hingga ke rhesus adalah hal yang penting. Misalnya saat ibu sedang hamil, penting untuk mengetahui golongan darah karena beberapa alasan, seperti untuk keperluan transfusi darah untuk ibu atau bayi. Jadi, bidan tahu jika ibu dan bayi memiliki golongan darah rhesus yang sama. Golongan darah ibu mungkin sama dengan bayi, tetapi bisa berbeda rhesusnya. Jika mereka memiliki golongan darah yang berbeda, itu mungkin berarti ibu hamil perlu perawatan ekstra. Sekitar 1 dari 6 wanita memiliki golongan darah rhesus negatif. Jika ia memiliki darah dengan rhesus negatif dan ia terpapar darah dengan rhesus positif dari bayi, tubuh ibu membuat antibodi anti-D untuk melawan sel-sel darah yang berbeda ini dan menghancurkannya. Ini bisa terjadi selama masa kehamilan, saat ibu melahirkan, dan setelah keguguran. Jika darah ibu memiliki rhesus negatif dan bayi rhesus positif, antibodi anti-D dapat melintasi plasenta dan menyerang sel darah merah bayi. Meskipun jarang terjadi, bayi perlu perawatan setelah melahirkan atau bahkan sebelum mereka dilahirkan. Suntikan anti-D dapat menghentikan perkembangan antibodi ini. Ini berarti ada sedikit kemungkinan bayi akan mengalami anemia. Jika ibu mengalaminya, maka ibu akan diberikan suntikan anti-D pada sekitar minggu ke 28 kehamilan dan bayi segera diuji golongan darahnya saat mereka lahir. Jika rhesus bayi positif, maka ibu akan diberi suntikan anti-D lagi. Karena manfaat dari suntikan anti-D hilang setelah beberapa bulan, ibu mungkin perlu suntikan jika hamil lagi. Jadi, saat ibu hamil mengalami pendarahan dalam kehamilan karena alasan apa pun, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan segera dari dokter. Ibu juga bisa buat janji terlebih dahulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Baca juga Ini Akibatnya Jika Rhesus Ibu dan Janin Berbeda Rhesus Darah juga Penting untuk Proses Donor Salah satu alasan terbaik untuk mengetahui golongan darah adalah untuk membantu orang lain mendapatkan donor yang tepat. Terkadang, organisasi lokal dapat melakukan panggilan kepada orang dengan jenis tertentu, terutama jika telah terjadi bencana alam, tragedi atau peningkatan kecelakaan lalu lintas. Jenis O-negatif dan O-positif adalah golongan darah dengan permintaan tinggi karena mereka bisa didonorkan ke banyak jenis golongan darah lain atau disebut sebagai donor universal. Baca juga Penyakit yang Sering Menyerang Menurut Golongan Darah Itulah pentingnya mengetahui jenis golongan darah hingga ke rhesusnya. Baik untuk kepentingan donor darah hingga kesehatan kehamilan. Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait hal ini, kamu bisa tanyakan pada dokter di Halodoc. Dokter akan selalu siaga 24 jam untuk memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan. Referensi Advent Health. Diakses pada 2020. 5 Reasons Why You Should Know Your Blood Type. NHS Scotland. Diakses pada 2020. Your Blood Count, Blood Group and Rhesus Status.
darahsistem ABO dan Rhesus. Pemeriksaan golongan darah dilakukan baik pada pasien maupun pendonor (Mulyantari dan Yasa, 2017). 2.1.2. Sistem Antigen dan Antibodi pada Golongan Darah slide untuk penentuan golongan darah ABO dan rhesus. Kekurangan dari metode tabung, yaitu: 1. Membutuhkan waktu lama 2. Membutuhkan alat-alat yang lebih banyak
Cara Cek Golongan Darah untuk Berbagai Keperluan. Foto Unsplash/National Cancer darah perlu diketahui bila ada kejadian yang tak terduga menimpa. Untuk mengetahuinya perlu melakukan cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan misalnya untuk donor darah dan dari terdapat 4 golongan darah utama jenis darah – A, B, AB dan O. Golongan darah ini ditentukan oleh gen yang diwarisi dari orang Cek Golongan Darah untuk Berbagai KeperluanIlustrasi melakukan tes darah. Foto Pexels/Gustavo tiga cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan dengan mengetahui golongan darah orang tua, melakukan tes golongan darah ABO, dan tes golongan darah dengan sistem Mengetahui Golongan Darah Orang TuaCara cek golongan darah yang pertama dengan mengetahui golongan darah dari orang tua. Hal ini hanya bersifat perkiraan, namun metode ini bisa dicoba. Berikut ini kemungkinan yang terjadi bila orang tua memilikiGolongan darah A dan A, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah O atau AGolongan darah A dan B, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, O, atau ABGolongan darah A dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A atau OGolongan darah A dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B atau ABGolongan darah B dan B, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah O atau BGolongan darah B dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah B atau OGolongan darah B dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, atau ABGolongan darah AB dan AB, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, B, atau ABGolongan darah AB dan O, kemungkinan anak akan memiliki golongan darah A, atau BGolongan darah anak tidak melulu serupa dengan golongan darah orang tua. Beberapa kombinasi golongan darah justru menghasilkan golongan darah yang Cara Cek Golongan Darah dengan ABOSelanjutnya ada cara cek golongan darah dengan metode ABO. Namun ini harus melalui tahapan tes darah terlebih dahulu. Dengan menggunakan teknik ini, hasil tes akan mengelompokkan golongan darah menjadi 4, yaitu A, B, AB, dan saat darah diteteskan pada bidang yang telah diberi zat anti, maka penentuan golongan darah adalah sebagai berikutJika darah menggumpal di bidang dengan zat anti A, maka golongan darahnya AJika darah menggumpal di bidang dengan zat anti B, maka golongan darahnya BJika darah menggumpal di kedua bidang, maka golongan darahnya ABJika darah tidak menggumpal di kedua bidang, maka golongan darahnya O3. Cara Cek Golongan Darah dengan Sistem RhesusSelanjutnya ada metode rhesus yang dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah menggunakan ABO. Dokter akan mengidentifikasi rhesus Rh darah dari dengan mencampurkan antigen D dan sampel darah. Setelah itu, akan diketahui tipe rhesus yang dimiliki. Berikut ketentuan rhesus untuk transfusi darahRhesus positif Rh+, jika terdapat antigen Rh di dalam sel darah merah. Orang yang memiliki rhesus positif dapat menerima transfusi darah dari orang dengan Rh+ dan Rh-Rhesus negatif Rh-, jika tidak terdapat zat antigen Rh di dalam sel darah merah. Orang yang memiliki rhesus negatif hanya bisa menerima transfusi darah dari orang yang memiliki Rh- melihat cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan tadi dianjurkan untuk melakukan tes golongan darah di fasilitas medis yang tadi cara cek golongan darah untuk berbagai keperluan yang melibatkan tes golongan darah yang kompleks. Fitri A
gghR. 5tlenwfkkz.pages.dev/2155tlenwfkkz.pages.dev/3185tlenwfkkz.pages.dev/35tlenwfkkz.pages.dev/4355tlenwfkkz.pages.dev/2095tlenwfkkz.pages.dev/2005tlenwfkkz.pages.dev/3895tlenwfkkz.pages.dev/94
pemeriksaan golongan darah abo dan rhesus